JERUK KEPROK MADURA
Jeruk yang asalnya dari Cina ini merupakan penyimpangan jenis jeruk keprok. umumnya jeruk ini dikenal dengan nama jeruk jepun. Oleh masyarakat Jakarta, jeruk ini disebut jeruk jepun betawi. Karena jeruk ini banyak dijumpai di daerah Pamekasan (Madura), masyarakat sering menyebutnya sebagai jeruk keprok madura. Buahnya berbentuk bulat pendek dengan ukuran 5,5 x 6,2 cm. Permukaan kulit buahnya agak kasar, berlekuk-lekuk, dan berwarna kuning. Ketebalan kulit buah sekitar 2,9 mm. Daging buah berair banyak dan rasanya manis. Bobot per buah sekitar 103,6 g. Bijinya berbentuk oval, permukaannya kalus, berwarna krem, dan berukuran 1,3 x 0, 5 cm. Jumlah biji per buah sekitar tujuh. Jeruk keprok tumbuh berupa pohon berbatang rendah dengan tinggi antara 2-8 m. Umumnya tanaman ini tidak berduri. Batangnya bulat atau setengah bulat dan memiliki percabangan yang banyak dengan tajuk sangat rindang. Dahannya kecil dan letaknya berpencar tidak beraturan. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang, elips, atau lanset dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing seperti tombak. Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengilat, sedangkan permukaan bawah hijau muda. Panjang daun 4-8 cm dan lebar 1,5-4 cm. Tangkai daunnya bersayap sangat sempit sehingga bisa dikatakan tidak bersayap.
Berkat kulitnya yang mudah dikupas dan rasanya yang khas, yang bervariasi dari asam melulu pada beberapa kultivar sampai sangat manis pada beberapa kultivar lain, sebagian besar jeruk keprok dimakan segar. Segmen-segmen buah dikalengkan dan sari buahnya diekstrak dari buah jeruk keprok ini. Pektin dan minyak atsiri diambil dart kulit buah, yang di Indonesia dijadikan bahan rujak.
Komentar
Posting Komentar