BIBIT JERUK KEPROK TEJAKULA
Jeruk ini asalnya belum dapat dipastikan dengan jelas. Namun, saat ini jeruk tejakula banyak ditemukan di Buleleng, Bali. Buahnya berbentuk bulat pendek dan berukuran 4,8 x 5,6 cm. Kulitnya berpermukaan halus licin dengan ketebalan sekitar 2 mm. Ujung buahnya tumpul dan tidak berpusar buah. Daging buahnya bertekstur lunak dan mengandung banyak air. Kematangan buah tampak dari perubahan warna kulit buah pada bagian pangkal dari hijau menjadi kekuningan. Setiap buah memiliki sekitar enam belas biji dengan ukuran 1 x 0, 5 cm. Bentuk bijinya oval dengan permukaan halus dan berurat sangat nyata. Bobot setiap buahnya rata-rata 85,8 g. Jeruk keprok tumbuh berupa pohon berbatang rendah dengan tinggi antara 2-8 m. Umumnya tanaman ini tidak berduri. Batangnya bulat atau setengah bulat dan memiliki percabangan yang banyak dengan tajuk sangat rindang. Dahannya kecil dan letaknya berpencar tidak beraturan. Daunnya berbentuk bulat telur memanjang, elips, atau lanset dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing seperti tombak. Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengilat, sedangkan permukaan bawah hijau muda. Panjang daun 4-8 cm dan lebar 1,5-4 cm. Tangkai daunnya bersayap sangat sempit sehingga bisa dikatakan tidak bersayap.
Berkat kulit jeruk Keprok ini yang mudah dikupas dan rasanya yang khas, yang bervariasi dari asam melulu pada beberapa kultivar sampai sangat manis pada beberapa kultivar lain, sebagian besar jeruk keprok dimakan segar. Segmen-segmen buah dikalengkan dan sari buahnya diekstrak dari buah jeruk keprok ini. Pektin dan minyak atsiri diambil dart kulit buah, yang di Indonesia dijadikan bahan rujak.
Komentar
Posting Komentar